Kepala Jadi Asbak? Korban Penganiayaan Habib Bahar
Buka Suara
Dua orang remaja yang manjadi korban penganiayaan Habib Bahar bin smith akhrinya buka suara dan menceritakan kronologis kejadiannya pada sidang lanjutan perkara penganiayaan digelar Pengadilan Negeri (PN) Bandung di Gedung Arsip dan Perpustakaan, Jalan Seram, Kota Bandung, Kamis (28/3).
Dari pengakuan yang disampaikan oleh korban bisa dikatakan sama dengan apa yang diberitakan media-media sebelumnya. Cahya Abdul Jabar dan Muhammad Khoerul Aumam Al Mudzaqi alias Zaki merasakan amukan Habib Bahar karena salah seorang dari mereka mengaku sebagai Habib Bahar dan memamfaatkan nama Habib Bahar untuk mendapatkan fasilitas dari seseorang bernama Amir yang menganggapnya benar-benar Habib Bahar, seperti yang dilansir dari laman Detik.com (29/03/2019).
Saat ditanya oleh Hakim alasannya meniru dan mengaku-mengaku sebagai sosok habib bahar karena nge-fans.
"Iya, karena saya nge-fans," jawab Cahya, seperti yang dikutip dari detik.com.
Dilansir dari sumber yang sama, Setelah Habib Bahar mendapat laporan ada orang yang mengaku sebagai dirinya, Ia pun langsung menemui kedua korban tersebut, dan membawanya ke sebuah lapangan. Dan terjadilan peristiwa penganiayaan tersebut, karena kedua korban tidak ada yang mengaku.
"Dari situ, saya di ajak ke lapangan sama habib Bahar, diajak duel sama beliau. Saya nggak mau, akhirnya terjadi peristiwa penganiayaan itu," ucap Cahya.
"Dipukul dengan dengkul tiga kali ke bagian dada saya. Lalu rambut dijambak," kata Cahya
Tak hanya itu, setelah rambut mereka dicukup, Cahya mengaku ada santri yang menjadikan kepalanya asbak.
"Rokok siapa?" ucap hakim.
"Rokok santri, tapi saya tidak tahu," ujar Cahya.
Orangtua dari Zaki, Jamal yang melaporkan Habib Bahar, tidak terima apa yang diderita anaknya atas perlakuan Habib Bahar itu.
"Saya cuma ingin mengatakan, orang tua mana yang sanggup melihat anaknya sakit. Keinginan saya tegakan hukum, tegakan keadilan," ucap Jamal, seperti yang dikutip dari Detik.com (28/03/2019)
Comments
Post a Comment